Rabu, 06 Januari 2021

PUISI YANG MENGGIRANGKAN SAYA

Djoko Saryono
 
Di bawah naungan pandemi COVID-19, yang membatasi pergerakan dan kegiatan kontak langsung, orang-orang tak berhenti. Terus bergerak, terus beranjak. Sedapat-dapatnya, sebisa-bisanya. Dengan berbagai usaha, dengan pelbagai cara. Dalam bermacam rupa, dalam beraneka karya.
 
Para pujangga eh pensyair eh penyair Indonesia begitu juga. Mereka terus berkarya, mencipta puisi dan menerbitkannya. Terjadi surplus puisi, bahkan antologi puisi justru pada saat situasi tidak terlalu menguntungkan -- pandemi global merundung. Namun, menulis puisi memang tak bergantung pada suasana dan keadaan luar diri, lebih bergantung pada greget dan spirit penulis eh penyairnya. Tak heran, tahun 2020 lumayan banjir antologi puisi -- di samping bertebaran publikasi di medium digital.
 
Sebisanya saya berusaha mengoleksi antologi puisi Indonesia yang diterbitkan secara selain dipublikasikan secara digital selama tahun 2020. Sedapat-dapatnya saya membacanya -- entah membaca layap, membaca lambat, dan membaca kreatif. Membaca puisi dengan berbagai-bagai tujuan. Kebanyakan membaca untuk mendapatkan kesenangan, memperoleh pengalaman keindahan, dan mengisi waktu di tengah karantina rumah. Serba sedikit juga membaca buat mengetahui perkembangan bahasa Indonesia dan puitika (cie cie cie). Walhasil subjektivitas saya sangat dominan saat membaca dan memberikan kesan pada tiap antologi puisi yang saya baca.
 
Di antara berpuluh (atau beratus?) antologi puisi Indonesia yang dapat saya koleksi selama tahun 2020 (yang baru pertama kali terbit, bukan cetak ulang), ada yang menggirangkan dan menyenangkan saya. Sepuluh antologi puisi yang secara subjektif dan impresif telah membuat saya senang sebagai berikut (secara berurutan):
 
1. Mama Menganyam Noken karya perdana Gody Usnaat.
2. Hindia, Sebentang Peta Kumal karya Boy Riza Utama.
3. Nabi Baru karya Triyanto Triwikromo.
4. Terdepan Terluar Tertinggal karya Martin Suryajaya.
5. Anarko Book Faith karya Zeffry Alkatiri.
6. Dinding Diwani karya Kiki Sulistyo.
7. Yang Tersisa dari Amuk Api karya Nanda Alifya Rahmah.
8. Api Sunyi karya Emi Suy.
9. Selama Laut Masih Bergelombang karya Mariati Atkah.
10. Ajisaka dan Kisah-kisah tentang Takhta karya Tjahjono Widijanto.
 
Selain sepuluh antologi puisi tersebut, tentu banyak juga yang membuat saya senang dan mereguk pengalaman baru. Misalnya, saya sangat senang dan berkesan ketika membaca 3 antologi puisi Ahmad Yulden Erwin yang diterbitkan secara digital (dalam format PDF), yaitu Cinta Icarus, Hara Semua Kata, dan Dua Puluh Cawan dalam Bilangan Phi. Tiga antologi puisi yang diterbitkan serentak oleh AYE begitu mengesankan saya. Namun, tak saya masukkan pertimbangan karena saya membatasi yang terbit cetak. Demikian pula berbagai berbagai antologi puisi lain yang kerap dibincangkan, bahkan diganjar anugerah tak masuk pertimbangan saya semata-mata karena kejadulan selera puitik saya. Sekali lagi, 10 antologi yang saya pilih hanya berdasar pada subjektivitas dan pengetahuan implisit saya soal puisi.
 
Lho kok tak ada antologi puisi yang sudah beroleh hadiah, anugerah atau pengharagaan lain? Misalnya, Empedu Tanah karya Inggit Putria Marga dan Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua karya Isbedy. Belum lagi antologi puisi Di Tepi Rawi karya Lutfi Mardiansyah dan karya-karya antropologi kuburan macam Nisan Annemarie garapan Binhad Nurrohmat. Begitu protes Jabbar Abdullah. "Apalah saya, Bar! Saya hanyalah pembaca puisi. Bukan juri atau kurator yang rapat bersama dengan alasan segebok.," respons saya. Namun, percayalah buku-buku yang kau sebut juga masuk favorit saya. Soalnya, berbeda dengan penulis fiksi, penulis puisi dan terbitan puisi di Indonesia luar biasa banyak, sedang saya hanya ingin memilih 10 antologi puisi.

4 Jan 2021 http://sastra-indonesia.com/2021/01/puisi-yang-menggirangkan-saya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita