Jumat, 07 Mei 2021

Kristen dalam Sastra

Yohanes Sehandi *
Pos Kupang, 28 Mar 2014
 
Artikel opini ini disusun sebagai bentuk apresiasi terhadap dua buku yang khusus mengulas unsur Kristen dalam sastra Indonesia karya pengamat dan kritikus sastra dari NTT, A.G. Hadzarmawit Netti. Kedua buku itu adalah Kristen dalam Sastra Indonesia (BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1977), dan Natal dan Paskah dalam Kontemplasi Penyair (B You Publishing, Surabaya, 2013). Meskipun selisih waktu penerbitannya 36 tahun, isi kedua buku ini berkaitan dan saling melengkapi, relevan untuk kita bicarakan.
 
Kristen dalam Sastra
 
Sepanjang sejarah sastra Indonesia sampai 2014 ini, satu-satunya buku yang mengulas unsur Kristen dalam sastra Indonesia adalah karya Hadzarmawit Netti ini. Saya telah menelusuri sejumlah bibliografi beranotasi tentang sastra Indonesia, tidak ditemukan buku lain selain buku ini.
 
Unsur Kristen dalam sastra Indonesia paling tinggi diulas segelintir pengamat sastra dalam bentuk artikel di surat kabar atau majalah, itupun sangat sedikit. Salah satu dari yang sedikit itu adalah artikel A. Teuuw, pengamat dan kritikus sastra Indonesia kelahiran Belanda, yang berjudul “Sang Kristus dalam Puisi Indonesia Baru” dimuat dalam majalah Chatulistiwa yang kemudian dimasukkan dalam buku antologi Sejumlah Masalah Sastra (Editor Satyagraha Hoerip, 1982). Kurangnya tulisan tentang Kristen dalam sastra Indonesia menunjukkan keraguan para pengamat sastra dalam menjawab pertanyaan ini: “Apakah ada unsur Kristen dalam sastra Indonesia?”
 
Hadzarmawit Netti, kelahiran Soe, TTS, pada 9 Oktober 1941, kini tinggal di Kota Kupang, menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan, “ada.” Untuk menunjukkan pendangannya itu beliau menulis buku Kristen dalam Sastra Indonesia ini, terbit 37 tahun lalu. Buku ini sulit ditemukan sekarang ini karena sudah habis terjual dan tidak (belum) dicetak ulang oleh penerbitnya. Namun, kalau kita melacak buku ini lewat Google, kita akan tercengang, buku ini bertengger di puluhan perpustakaan Nasional dan Universitas besar di mancanegara.
 
Menurut penulisnya, buku ini disusun sebagai tanggapan atas polemik sejumlah tokoh Kristen tingkat Nasional yang dimuat Majalah Komunikasi tahun 1970. Bermula dari ceramah Pastor Dick Hartoko (budayawan, pendiri Majalah Basis) di Dewan Kesenian Jakarta, berjudul “Mengerling Sastra Indonesia dari Sudut Kristen” yang kemudian dimuat Majalah Komunikasi edisi Januari 1970. Dick Hartoko ragu-ragu menyatakan pendapatnya tentang Kristen dalam sastra Indonesia.
 
Tulisan Dick Hartoko ini mengundang tanggapan beragam. Dua penulis kondang pada masa itu, Satyagraha Hoerip dan Th. Sumartana, menyatakan sikap, tidak ada unsur Kristen yang spesifik dalam sastra Indonesia. Menurut keduanya, semua karya sastra yang bermutu tinggi secara otomatis mengandung unsur Kristen, karena nilai-nilai Kristiani bersifat universal. M.S. Hutagalung, pengamat dan kritikus sastra dari Universitas Indonesia (kritikus sastra Aliran Rawamangun), menyatakan sikap sebaliknya, yakni “ada” unsur Kristen dalam sastra Indonesia. Polemik ini berlangsung selama enam bulan di Majalah Komunikasi, dari edisi Januari sampai Juni 1970.
 
Hadzarmawit Netti mengikuti polemik itu, namun tidak sempat menulis dalam Majalah Komuniasi. Beliau menanggapinya dengan menulis naskah buku pada Juli 1970, dan pada 1973 mengirimkannya ke Penerbit BPK Gunung Mulia, baru diterbitkan tahun 1977. Setelah terbit, buku tipis 73 halaman ini sempat dibicarakan di beberapa media, namun tidak bisa ditelusuri semuanya. Yang bisa ditelusuri resensinya di harian Sinar Harapan tahun 1977 oleh Patmono Sk dan resensi Korrie Layun Rampan dalam bukunya Kesusastraan Tanpa Kehadiran Sastra (1984).
 
Lewat buku ini Hadzarmawit Netti menyatakan pandangan dan sikapnya yang jelas bahwa ada unsur Kristen dalam sastra Indonesia. Halaman 7-24, Hadzarmawit Netti menguraikan perihal “Panggilan Sastrawan Kristen dalam Seni Sastra Indonesia.” Pada halaman 25-33 penulis buku menjelaskan latar belakang “Penamaan Sastra Kristen” sebagai tanggapan terhadap Dick Hartoko, Satyagraha Hoerip, dan Th. Sumartana, yang meragukan kehadiran unsur Kristen dalam sastra Indonesia, dan terhadap M.S. Hutagalung yang menyatakan adanya unsur Kristen dalam sastra Indonesia. Dan pada halaman 34-61 diuraikan tentang “Tinjauan Sekitar Penamaan Sastra Kristen.”
 
Natal dan Paskah
 
Dalam kurun waktu 36 tahun sejak terbitnya buku Kristen dalam Sastra Indonesia tahun 1977, Hadzarmawit Netti, pada tahun 2013 lalu, menunjukkan bukti karya-karya sastra yang mengandung unsur Kristen, baik dalam sastra Indonesia maupun dalam sastra NTT. Diidentifikasikannya sejumlah karya sastra puisi yang menurut beliau mengandung unsur Kristen. Yang dianalisis adalah puisi-puisi yang bertemakan Natal dan Paskah dalam kepercayaan Kristen. Maka terbitlah buku yang berjudul Natal dan Paskah dalam Kontemplasi Penyair (2013).
 
Buku ini terdiri atas 22 bab. Sejumlah 18 bab berisi kajian terhadap puisi-puisi karya sejumlah penyair Indonesia dan penyair NTT. Sebanyak 6 bab berisi puisi-puisi karya Hadzarmawit Netti sendiri yang semuanya bertema Natal dan Paskah. Bagian akhir berisi lampiran.
 
Puisi-puisi Kristen yang dikaji adalah karya penyair Fridolin Ukur, Poppy Hutagalung (M. Poppy Donggo-Hutagalung), Mezra E. Pellondou, Viktus Murin, dan Hans Ch. Louk. Tiga nama yang disebutkan terakhir adalah penyair NTT. Lewat buku ini Hadzarmawit Netti mulai mengangkat citra sastra dan sastrawan NTT ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengulas puisi tiga penyair NTT, yakni (1) Mezra E. Pellondou atas puisinya yang berjudul “Natal” (Bab VI) dan “Serat Jiwa” (Bab XVIII), (2) Viktus Murin atas puisinya yang berjudul “Pendakian” (Bab XIX) dan “Sajak Seorang Prajurit” (Bab XX), dan (3) Hans Ch. Louk atas puisinya yang berjudul “Sekadar Bertanya” (Bab XXI).
 
Kita orang NTT patut berbangga atas prestasi sejumlah pengamat dan kritikus sastra kelahiran NTT. Sejumlah nama patut disebutkan, yakni Dami N. Toda, Ignas Kleden, Yoseph Yapi Taum, dan A.G. Hadzarmawit Netti. Dari empat nama ini, yang bertempat tinggal dan berkarya dari NTT adalah A.G. Hadzarmawit Netti.
 
Hadzarmawit Netti telah berkarya dalam diam dengan menerbitkan sejumlah buku berbobot yang patut dibaca, yakni (1) Kristen dalam Sastra Indonesia (1977), (2) Kupang dari Masa ke Masa (1997), (3) Vibrasi Sejarah Pergerakan Kemerdekaan dan Vibrasi Eksistensi Bangsa Indonesia (2010), (4) Sajak-Sajak Chairil Anwar dalam Kontemplasi (2011), (5) Bilangan Super dalam Konteks Religi dan Budaya Etnis Rote Ndao (2012), dan (6) Natal dan Paskah dalam Kontemplasi Penyair (2013).
***

*) Pengamat Sastra dari Universitas Flores, Ende. http://sastra-indonesia.com/2016/03/kristen-dalam-sastra/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita