Minggu, 07 Februari 2021

Tujuh Puisi Karya Charles Bukowski

Penerjemah: Lutfi Mardiansyah *
 
YA YA
 
ketika Tuhan menciptakan cinta Dia tidak menolong banyak orang
ketika Tuhan menciptakan anjing Dia tidak menolong banyak anjing
ketika Tuhan menciptakan tumbuh-tumbuhan itu biasa saja
ketika Tuhan menciptakan kebencian kita punya ukuran kebaikan
ketika Tuhan menciptakan aku Dia menciptakan aku
ketika Tuhan menciptakan monyet Dia sedang ngantuk
ketika Dia menciptakan jerapah Dia sedang mabuk
ketika Dia menciptakan narkoba Dia sedang teler
dan ketika Dia menciptakan bunuh diri Dia sedang terpuruk
ketika Dia menciptakanmu tengah berbaring di ranjang
Dia tahu apa yang Dia lakukan
Dia sedang mabuk dan Dia sedang teler
dan Dia menciptakan gunung dan laut dan api
pada saat bersamaan
Dia melakukan beberapa kesalahan
tapi ketika Dia menciptakanmu tengah berbaring di ranjang
Dia datang ke seluruh Alam Semesta-Nya yang terberkati.
 
***
 
 
 
SENDIRI BERSAMA SEMUA ORANG
 
daging membungkus tulang
dan mereka menaruh pikiran
di dalamnya dan
kadang jiwa,
dan wanita memecahkan
jambangan ke dinding
dan laki-laki minum-minum kelewat
banyak
dan tak seorang pun menemukan
seseorang
tapi mereka terus
mencari
merangkak dari dan ke atas
tempat tidur.
daging membungkus
tulang dan
daging mencari
yang lebih dari sekadar
daging.
 
tak ada kesempatan
sama sekali:
kita semua terjebak
oleh takdir
tunggal.
 
tak seorang pun pernah menemukan
seseorang.
 
tong-tong sampah kota penuh
tempat-tempat barang rongsokan penuh
rumah gila-rumah gila penuh
rumah sakit-rumah sakit penuh
kuburan-kuburan penuh
tak ada apa pun lagi
yang penuh.
 
***
 
 
 
HANCUR
 
William Saroyan bilang, “aku menghancurkan hidup-
ku dengan menikahi wanita yang sama
dua kali.”
 
akan selalu ada sesuatu
yang menghancurkan hidup kita,
William,
semua itu tergantung pada
apa atau mana
yang lebih dulu
menemukan kita,
kita selalu
siap dan sedia
untuk
ditumbangkan.
 
hidup yang hancur itu
biasa
baik bagi yang bijak
dan
yang lainnya.
 
hanya ketika
hidup
yang hancur itu
kita alami
kemudian kita
sadar
bahwa mereka yang bunuh diri, para
pemabuk, orang gila, mereka
yang dipenjara, para pemadat
dll. dll.
benar-benar bagian
yang lazim dari eksistensi
seperti gladiola,
pelangi
angin
topan
dan tak ada
yang tersisa
di rak
dapur.
 
***
 
 
 
JANGAN
 
jangan jadikan orang-orang itu sebagai
fondasimu,
tidak gadis muda,
tidak wanita tua,
tidak lelaki muda,
tidak lelaki tua,
tidak mereka yang berusia di antaranya,
tidak yang mana pun juga,
jangan jadikan orang-orang itu sebagai
fondasimu.
 
sebaliknya
bangun fondasimu di atas pasir,
bangun di lahan-lahan investasi,
bangun di tangki-tangki septik,
bangun di tanah-tanah makam,
bahkan bangun di atas air,
tapi jangan bangun fondasimu di atas
orang-orang itu.
mereka taruhan yang buruk,
taruhan terburuk yang bisa kau buat.
 
bangun fondasimu di tempat lain
di mana pun yang lainnya,
di mana pun
kecuali di atas orang-orang itu,
gerombolan
tanpa otak, tanpa hati
yang mencemari
abad-abad,
siang,
malam,
kampung, kota,
negara,
bumi,
stratosfer,
mencemari
cahaya,
mencemari
semua kesempatan,
di sini,
sepenuhnya
mencemari
yang lalu
yang kini
yang nanti.
 
apa pun,
dibanding orang-orang itu,
adalah fondasi yang layak
dicari.
 
apa pun.
 
***
 
 
 
BIAR KUBERITAHU
 
neraka dibangun
sepotong demi sepotong
batu bata demi batu bata
di sekeliling-
mu.
itu proses
bertahap,
tak
terburu-buru.
 
kita membangun
neraka
kita sendiri,
dan menyalahkan
orang lain.
 
tapi neraka adalah
neraka.
 
sepatah kata neraka adalah
neraka.
 
nerakaku dan
neraka-
mu.
 
neraka
kita.
 
neraka, neraka,
neraka.
 
nyanyian
neraka.
 
pakai sepatu-
mu
di
neraka
pagi hari.
 
***
 
 
 
TAMANKU
 
di bawah matahari dan hujan
di waktu siang dan malam
 
rasa sakit adalah sekuntum bunga
rasa sakit adalah bunga-bunga
 
mekar sepanjang masa.
 
***
 
 
 
CHINASKI
 
memarodikan diri sendiri, mendramatisir diri sendiri.
dia ada di sebuah kamar sempit lagi,
selalu kamar sempit, menutup pintu,
menutup diri dari
dunia.
di usia 70-nya dia masih berupaya
mengatasi masa kecilnya yang brutal
dan dia tak pernah punya pemahaman nyata
soal wanita.
tulisannya ganjil
kalau bukan kuat
dan bahkan di tulisan terbaiknya ada kesan
tentang pengulangan,
tentang tak ada apa pun yang baru.
dia banyak ditiru oleh segerombolan
penulis
yang mendapati gaya tulisan sederhananya itu
menarik.
sekarang dia punya rumah, kolam
renang, spa, mobil bagus
dan istri yang menyuruhnya minum
vitamin.
dia penyendiri
dan kalau kau mendekatinya di
tempat pacuan kuda
ada kemungkinan kau bakal
diabaikan atau dimaki.
tamu-tamu yang mengunjunginya hanya
bintang film,
sutradara film dan
pewawancara.
setelah kematiannya
boleh jadi sepetak tempat kecil akan
dibuat untuknya
di semesta kesusastraan
di mana dia akan bersungut-sungut di bawah
bayang-bayang Céline, Hemingway, Jeffers
dan Henry Miller.
Tuhan istirahatkanlah jiwa alkoholik-
agnostik-
nya
dan sekarang mari kita lanjut
ke hal-hal yang lebih
bermanfaat.
 
***

*) Lutfi Mardiansyah, lahir di Sukabumi, 4 Juli 1991. Menulis puisi dan prosa, serta menerjemahkan karya-karya sastra. http://sastra-indonesia.com/2020/09/tujuh-puisi-karya-charles-bukowski/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita