Sabtu, 29 Mei 2021

Wisata Buku Lawas di Yogyakarta

Fahrudin Nasrulloh
Suara Merdeka, 15 Juli 2007
 
Salah satu keistimewaan ketika mengunjungi Yogya adalah menelisik toko-toko buku yang tersebar di sejumlah tempat. Ada T.B. Social Agency, T.B. Diskon Toga Mas, T.B. Tiga Serangkai, T.B. Gramedia dan komplek toko buku Taman Pintar yang bersebelahan dengan Taman Budaya dan benteng Vredeberg, dan lain-lain. Namun sekarang untuk mencari buku-buku lawas susah sudah, bahkan nyaris nggak ada. Tahun 1970-an hingga 1980-an, menurut berbagai sumber, masih banyak dijumpai buku-buku lawas yang bermutu.
 
Yang saya maksud dengan buku lawas (dalam arti spesifik bisa berati buku kuno, seperti naskah-naskah serat atau babad) adalah buku yang sudah tidak diterbitkan dalam jangka waktu lama oleh sejumlah penerbit tertentu. Karena itu, buku lawas dapat dikategorikan dalam empat jenis. Pertama, buku lawas umum (meliputi buku filsafat, sastra Indonesia dan Barat, psikologi, dan lain-lain). Buku lawas filsafat Barat seperti Meditation karya Rene Descartes, atau Suluk Awang-awung (antologi puisi) karya Kuntowijoyo, sudah hampir tidak ada. Saya pernah dapat satu karya Salman Rushdie, The Satanic Verses (Viking Penguin Inc., 1988). Semula si penjual mematok harga 250 ribu, tapi saya bisa membelinya dengan harga 50 ribu. Juga Tatanegara Majapahit (Yayasan Prapantja: Jakarta, 1962) karya Muhammad Yamin. Buku ini terdiri dari 7 jilid — yang konon seharga 300-an ribu — sudah sulit dilacak. Meski sebagian kecil buku-buku semacam ini mungkin terdapat di perpustakaan, semisal di perpustakaan Kolese Ignatius di Kota Baru yang, kabarnya, koleksi bukunya terbilang lengkap. Tapi jangan terlalu banyak berharap.
 
Kedua, buku lawas cerita silat dan komik. Buku cerita silat (cersil) semisal karya-karya S.H. Mintardja sudah sulit dicari. Ada sekitar belasan judul cersilnya. Kebanyakan dari karyanya pernah dimuat di koran Kedaulatan Rakyat, seperti Nagasasra Sabuk Inten. Karya ini sekarang telah diterbitkan oleh koran tersebut sebanyak 3 jilid (satu jilid seharga 100 ribu). Sementara karyanya yang lain masih terserak di banyak penggemarnya dahulu. Jika di Taman Pintar bisa ditemukan, ada sebagian yang terjilid rapi, tapi ada juga yang tercecer dalam bentuk serial. Dahulu, saya pernah bertemu di Taman Pintar, pada 2004, dengan Pak Muhlis; yang memiliki koleksi lengkap S.H. Mintardja. Saya pun membuktikan ke rumahnya, di Bantul. Lengkap memang. Mulai Nagasasra Sabuk Inten, Api di Bukit Menoreh hingga Misteri Kembang Kecubung. Saking gandrungnya, Pak Muhlis ludes membaca semua karya Mintardja itu. Bahkan dia nekat menjelajahi kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya untuk melengkapi koleksinya. Meski, ketika butuh uang, dia terkadang juga menjualnya sebagian. Dia pernah menawarkan kepada saya (boleh ke orang lain) untuk membeli seluruh karya S.H. Mintardja tersebut dengan harga 10 juta.
 
Welahdalah! Ini rumah apa kolong tikus? Seolah mata tiba-tiba bolong, saat saya melihat ruang tamu yang disesaki timbunan majalah, buku-buku dijejer bersap-sap, dan berkardus-kardus cersil sampai nyaris menyentuh genteng yang telah disisir dan dikelompokkan berdasar judul, jilid, dan serinya. “Seluruh karya Mintardja lengkap, Nak Udin. Jika sampeyan berminat, semua akan saya lepas 10 juta saja. Jangan lama-lama mikirnya!” Mendengar tawaran itu, saya cuma tertegun dan tersenyum kecut. Yang terlintas di benak: peristiwa apa saja dalam puluhan tahun hingga ia dapat mengumpulkan seluruh cersil Mintardja? Belum lagi cersil dari pengarang lain yang juga seabrek koleksinya. “Saya nggak berduit sebanyak itu, Pak. Tapi saya yakin, suatu hari, akan datang sang pembeli ke rumah ini,” pungkas saya.
 
Wow! Sementara cersil lain dari pengarang lain juga memenuhi koleksinya. Yang pasti, Di Taman Pintar sekarang jarang ada. Kalaupun ada, mahal sekali harganya. Ada pun buku komik lawas, makin jarang lagi, seperti karya-karya lama Ganes TH , Hans Jaladara, dan lain-lain.
 
Ketiga, buku lawas jenis keislaman. Satu sisi, buku jenis ini sudah banyak diterbitkan. Lebih-lebih oleh penerbit yang konsern pada tema-tema keislaman yang ragamnya, terkait dengan pertimbangan laku-jual di pasar, memang tak terhingga banyaknya. Seperti buku Durratun Nashihin, Riyadus Shalihin atau Bulughul Maram telah berkali-kali dicetak ulang oleh banyak penerbit. Dan memang laris manis. Tapi untuk mencari buku semisal Al-Atsarul Baqiyah Anil Qurunil Khaliyah karya Al-Biruni, saya pastikan tak ada di Yogya (baik di toko buku atau di perpustakaan UIN sekalipun). Atau karya-karya monumental dari Ibnu Haitam (Risalah Sina’at Syi’ir), Ibnu Arabi (Futuhul Makkiyah), Al-Baqli (Masrab Al-Arwah), As-Sulami (Tabaqatus Shufiyya), Al-Maki (Qut al-Qulub) dan lain-lain, jelas kelabakan untuk mencari mereka. Kecuali sejenis kitab tersebut, mungkin, dimiliki kiai-kiai yang gandrung baca kitab. Untuk mencari yang agak ringan saja; tentang madharat dan manfaat rokok dan kopi, karya Kiai Ihsan Jampes berjudul Irsyadul Ikhwan fi Syarhil Qahwa wa al-Dukhan, Anda musti memburunya ke Jampes, atau ke Lirboyo, atau ke T.B. Firdaus di Pare. Bukan di toko kitab kuning, di Yogya.
 
Keempat, buku lawas Jawa kuno. Menyusuri jenis buku ini sebenarnya mudah, tapi jangan harap bisa dibawa pulang. Anda cukup cari buku hasil suntingan T.E. Behrend berjuluk Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Museum Sonobudoyo (Djambatan, 1990, Jakarta). Buku ini ada di perpustakaan Sonobudoyo, Yogya. Atau di penerbit Djambatan. Di Taman Pintar- setahu saya, nggak ada. Buku katalog itu memuat 1350 naskah Jawa kuno yang mencakup tema sejarah, silsilah, hukum, ihwal wayang, sastra wayang, sastra Jawa kuno dan sastra Islam kejawen, piwulang, primbon, bahasa, musik, tari-tarian, perkerisan, adat-istiadat, dan lain-lain.
 
Pengalaman tak terlupakan saya ketika, pada Desember 2005, di toko buku loak, milik Mas Widodo (di komplek Lt. II pasar Bringharjo), saya pernah menemukan sebuah buku lawas berisi kumpulan cerita ringkas dari para sastrawan Indonesia tempo doeloe berjudul Maleise Bloemlezing: Uit Hedendaagse Schrijvers, bertarikh 1947, terbitan J.B. Wolters-Batavia dan Sevire-Den Haag, yang disusun oleh Dr. G.W.J. Drewes (harga: 30 ribu). Ada belasan cerita unik, dengan ejaan lama, dari beberapa sastrawan semisal, M. Kasim, S. Hardjosoemarto, A. Datuk Madjoindo, Hersevien M. Taulu, S. Takdir Alisjahbana, H.A.M.K. Amrullah, Habib Sutan Maharadja, Seoman H.S., Ardi Soma, A. Soetan Pamoentjak N.S., A. Moeis, Selasih, Hamidah, N. St. Iskandar, Toelis Soetan Sati, I. Gusti Njoman P. Tisno dan H.S.D. Moentoe.
 
Tentu jika bukan pencinta dan pemburu buku yang bandel, sangatlah kerepotan melacak buku-buku tersebut. Bagi mereka yang sudah lama menyusuri jagat pernak-pernik buku pastilah memiliki kepuasan tersendiri ketika mereka telah menemukan buku yang mereka inginkan. Kendati ada juga pemburu buku lawas yang tidak begitu getol membaca, tapi semata hanya ingin mengoleksi saja. Ya, apa pun alibinya, kita layak untuk menghargainya. Sebab, buku adalah jendela dunia, dan peradaban manusia, salah satunya, dibangun dari tradisi membaca. Karena, “Sebuah buku”, ujar Cervantes, “adalah halte sejarah; tetirah abadi segala ingatan dan pengetahuan, meski tanpanya, kehidupan akan tetap berjalan apa adanya.” Memang, sebuah buku bukan sekadar lembaran kertas dan rekatan lem. Melainkan di dalamnya menyimpan sebentang peradaban, di mana manusia hidup bersamanya, dengan harapan dan cita-cita.
 
***
http://sastra-indonesia.com/2008/10/wisata-buku-lawas-di-yogyakarta/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita