Jumat, 21 Mei 2021

Sapardi Djoko Damono Menulis Uban

Qaris Tajudin
korantempo.com
 
Dalam Kolam, Sapardi Djoko Damono seperti ingin menegaskan apa yang sudah dicapainya.
 
Sapardi Djoko Damono menerbitkan buku puisi baru. Judulnya Kolam. Jika Anda seorang pencinta, jangan harap menemukan puisi-puisi romantis–yang kerap dikutip dalam undangan pernikahan dari buku kumpulan puisi Hujan Bulan Juni.
 
Jika Anda menginginkan kejutan, jangan harap Sapardi menjadi seperti Sutardji Calzoum Bachri. Sebab, dia memang tak pernah membuat revolusi. Tapi, jika Anda ingin mendengar apa yang dipikirkan Sapardi pada masa tuanya, bacalah 51 puisi di buku baru itu.
 
Di sana dia terdengar seperti orang yang memang berusia 69 tahun. “Kau, kan, yang pernah bilang bahwa pohon itu akan menjadi tua juga akhirnya?” dia menuliskan dalam Pohon Belimbing.
 
“Membaca Sapardi adalah ibarat membaca usia sehelai rambut yang tiba-tiba memutih di kepala kita. Kita tak tahu pasti kapan rambut itu menguban; yang kita tahu bahwa waktu pasti telah lama mematangkannya, membuatnya tua dan berbeda, meski ia ada dan tetap ada di sana,” demikian kata Muhammad Al-Fayyadi, penulis asal Yogyakarta, yang Senin lalu–bersama penyair Hasan Aspahani–menjadi pembicara diskusi buku Kolam di Komunitas Salihara, Jakarta.
 
Sejumlah puisinya dalam Kolam terlihat seperti “kepanjangan tangan” dari puisi Metamorfosis yang dia tulis pada 1981. Kini dia bicara lagi tentang orang yang menatap cermin dan merasa waktu seharusnya berlari. “Bayangkan seandainya yang kau lihat di cermin pagi ini wajahmu sendiri yang itu-itu juga, yang tak kunjung habis meski telah kau kupas dengan ganas selembar demi selembar setiap hari.” (Bayangkan Seandainya)
 
Puisi lainnya menggambarkan proses penuaan yang disadarinya, seperti daun yang menguning, jatuh ke dalam kolam, dan membusuk (Kolam di Pekarangan). “Kadang kala ia merasa telah melewati pintu demi pintu./Merasa lega telah meninggalkan suatu tempat dan tidak hanya tetap berada di situ.”
 
Lalu, muncullah kenangan-kenangan dari masa lalu yang membuatnya begitu sepi di masa tua. “Ingin sekali bisa merindukan dirinya sebagai kuncup.” Karena, di masa tua, apinya telah meredup: “Ruh? Ya! Sampai kau sepenuhnya telanjang dan tahu: api dalam tubuhmu tinggal bayang-bayang.” (Sonet 6)
 
Dan dia pun diingatkan akan kematian yang mungkin segera datang. “Kalau nanti aku, alhamdulillah, harus pergi semua masih akan tetap tinggal bersamamu.” (Segalanya)
 
Sapardi mungkin menginginkan kematian yang sederhana, tanpa kehebohan. “Sungguh, tidak diperlukan selamat datang atau selamat tinggal.” (Pintu)
 
Sapardi masih mempertahankan gayanya sebagai penyair lirisisme dan imajisme yang dibalut dalam gaya prosaisme. Kalimat panjang, kadang tanpa jeda koma, yang ditulis dalam satu bait menyerupai sebuah paragraf. Meski ada bentuk soneta–15 soneta–dalam Buku Dua di Kolam–satu buku yang dibagi dalam tiga buku itu.
 
Dalam dialog di Salihara, malam itu, Aspahani melihat Kolam sebagai kumpulan gaya-gaya Sapardi terdahulu, sejak Duka-Mu Abadi hingga Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?. “Saya melihat Sapardi dengan sajak-sajak di buku ini seperti hendak menegaskan apa yang sudah ia temukan dalam perjalanannya menyair. Ia seakan ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa baru saja ia menuliskan itu semua. Banyak sajak yang serta-merta mengingatkan saya pada sajak-sajak lamanya,” kata Aspahani.
 
Sapardi seperti pohon rambat yang sudah sampai di ujung anjang-anjang: “Dan belalainya mulai berpikir ke mana lagi harus mendaki untuk menunjukkan bahwa apa yang sudah kau kerjakan itu tidak tampak sia-sia.”
 
***
http://sastra-indonesia.com/2010/11/sapardi-menulis-uban/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita