Sutejo
Dulu, sama sekali tidak terpikir, jika kata-kata itu bisa
diwirausahakan. Dua puluh dua tahun sudah, aku memulai kompetisi kata-kata
tingkat nasional (1998), satu naskah jadi pemenang tingkat provinsi, dan
beruntung juga menjadi bagian pemenang tingkat nasional. Empat tahun sebelumnya
(1994), pengalaman mengisi seminar kata-kata dengan audiens hingga 800 orang.
Lima tahun sebelumnya (1989), pengalaman menerima honor kata-kata dari media
massa. Tiga belas tahun lalu, merintis penerbitan buku secara Indie, ‘luancar
poll,’ satu buku ada yang cetak hingga 14.000 eks. Di tahun 2010, merintis
penerbitan dan percetakan bersama kolega dengan jargon ‘kualitas Jogja harga desa,’
bangkrut ditipu koordinator pekerja.
Jatuh bangun bersama kata-kata itu membahagiakan. Hingga
berwirausaha buku murah, pertama kali yang mengenalkan adalah sahabatku Nurel
Javissyarqi dengan jaringan Jogja, lantas sempat bekerja sama dengan ikut berjualan
buku murah sebuah grup penerbitan dari Yogya untuk buku-buku mereka melalui
agen pemasarannya. Kemudian, buku-buku murah dengan grup Mizan, via pemasaran
divisi Surabaya, terakhir sebelum korona bertemu divisi pemasaran buku murah
grup Gramedia, sebelum datangnya pagebluk yang memaksa tiarap dikarena pandemi.
Sesungguhnya, saya hanya belajar menjadi penulis yang
kreatif. Belajar menulis sebagai ekspresi, karena letupan kemiskinan dan
penderitaan, juga tebasan kejamnya cinta. Kemudian menulis untuk media massa,
menulis untuk lomba, menulis buku-buku untuk diterbitkan Indie, menulis agar
mendapatkan hibah penelitian, dan tentu menulis makalah cepat untuk presentasi
sebagai pemateri seminar, workshop, talk show, dan even ilmiah lain.
Alhamdulillah, sungguh tidak menyangka, kata-kata derita
menjelma usaha kata-kata. Allah mendatangkan rizki dari apa yang kita cintai.
Inilah pengalaman yang mewajibkan saya untuk berjihad di jalan literasi.
Salam kata, salam kewirausahaan, dan sukses dengan
kata-kata. Terima kasih kepada guru dan dosen kami, guru perubahan mental Adi
W. Gunawan yang telah merombak mindset saya, plus guru usaha saya Andik
Suprihartono, wakil Apindo Jawa Timur yang telah mengajarkan serta
mempercayakan gerak wirausaha, atas wasilah anak kultural hebat saya, Eko
Hendri Saiful.
Percayalah, bidang apapun, jurusan apapun kita kuliah,
bisa mengantarkan kita untuk menjadi sukses. Sukses adalah ketika kita bisa
mengubah keadaan tanpa keluh, berkalung restu dan doa kepada yang Kuasa.
Semangat untuk bermimpi dan beraksi. Dream anda Action!
12 Juli 2020 Tadarus dzuhur, 12.04.
Keterangan foto: Sutejo Spectrum Center (SSC), Perumahan,
Krajan, Patihan Kidul, Kec. Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 63471
Catatan terkait: http://sastra-indonesia.com/2008/10/berkaca-menulis-dari-nurel/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar