Rabu, 25 Agustus 2021

Perihal Kreatifitas Sastra (Kampus Usu dan Media Massa)

Bambang Riyanto *
analisadaily.com
 
Belakangan nama Universitas Sumatera Utara (USU) dalam konteks memajukan Sastra Indonesia menjadi bahan diskusi yang cukup hangat. Pertama kali oleh Yulhasni, dosen Sastra Indonesia UMSU yang juga merupakan alumni Sastra Indonesia USU ini, menulis artikel dengan judul Kampus Padang Bulan, Sepi Kreatifitas Sastra.
 
Dalam artikelnya, beliau mengulas tentang minimnya mahasiswa USU khususnya jurusan Sastra Indonesia membuat sebuah karya sastra yang dipublikasikan ke media massa, bila dibandingkan dengan mahasiswa dari UMSU dan UNIMED.
 
Berikutnya beberapa waktu lalu oleh Ria Ristiana Dewi dalam artikelnya Era Menulis Diregut Kekuasaan Kapital yang juga tertarik untuk mengambil bagian menyinggung persoalan yang sama. Beliau pun turut menambahkan praduga, mahasiswa di USU lebih senang berbelanja dan melihat-lihat ramainya arus global, sehingga tak hendak kembali menjadi pahlawan sastra Bangsa Indonesia.
 
Ya, faktanya, mahasiswa USU kurang ambil bagian dalam gemerlap sastra di media massa, memang harus diakui. Terlebih bila memang dibandingkan dengan beberapa karya-karya dari mahasiswa UMSU atau UNIMED, dengan hingar bingar komunitas penulisnya, USU tertinggal. Bukan berarti tak berbuat, mati suri atau hanya mengedepankan perilaku hedonis belaka.
 
Meskipun tidak mendapat dukungan yang penuh dari birokrasi kampus, namun beberapa mahasiswa USU masih tetap eksis dalam menelurkan kreatifitas kesusastraannya.
 
Penulis masih menyimpan dua buku antalogi cerpen dan puisi yang dibuat oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia se-Sumatera Utara yang berjudul Suara Peri dan Mimpi (kumpulan puisi) dan Cermin (kumpulan cerpen). Dalam buku-buku itu, karya mahasiswa USU termaktub didalamnya. Bahkan cukup mendominasi. Belakangan anak-anak Teater O USU akan meluncurkan bulletin O-file sebagai wadah untuk menampung sekaligus mengasah kreatifitas mahasiswa dalam bidang kepenulisan sastra.
 
Panggung-panggung pembacaan puisi pun masih berdiri di gedung Pagelaran FIB USU, bahkan hampir rutin setiap bulan diadakan, belum lagi ditambah meriahnya musikalisasi puisi yang turut meramaikan kegiatan-kegiatan yang bernuansa nyastra itu. Seminar yang berkaitan dengan ilmu kesusastraan juga masih turut di lestarikan oleh Keluarga Besar Bahasa dan Sastra Indonesia jurusan Sastra Indonesia USU. Fakultas lain pun tak pernah absent untuk mengadakan perlombaan menulis puisi dan cerpen tingkat mahasiswa dan pelajar.
 
Dalam dunia sastra media massa, mahasiswa USU pun tak sepenuhnya berdiam diri. Sophia Mastura, Joko Saputra, Yulaika, Arie A Nasution dan Tika Anggraini, adalah beberapa nama yang pernah menghiasi kolom cerpen dan puisi di beberapa media massa lokal.
 
Terakhir, sekaligus yang patut dibanggakan adalah pembuatan situs Letterater.com yang khusus dibuat untuk mewadahi penulis dunia maya dalam menumpahkan kreatifitas sastranya. Mahasiswa USU yang terdiri dari beberapa latar belakang disiplin itu adalah Palit Hanafi Lubis, Saswanda Bambang Harahap, Rodhiah, dan kawan-kawan. Situs ini sedang menjadi pembicaraan di beberapa media massa, karena jumlah membernya yang terus meningkat.
 
Penjabaran kegiatan-kegiatan kreatifitas sastra yang dibuat oleh beberapa mahasiswa USU di atas, bukanlah dimaksudkan untuk gagah-gagahan atau sarana untuk tinggi hati. Penulis perlu menyampaikan dan menekankan kepada pembaca khususnya, sastra di media massa bukanlah tolak ukur yang sepadan untuk menuding dan memberikan penilaian terhadap kerja kreatifitas sastra di USU.
 
Karenanya terkesan begitu naïf bila kemudian Kampus Padang Bulan-USU dianggap tak berbuat banyak dalam mengkreatifitaskan dunia kesusastraan Indonesia. Penilaian yang terlalu dini dan sama sekali tidak mendasar pula, apabila kemudian mensejajarkan dan membandingkan antara penggiat kreatifitas sastra di USU dengan penggiat kreatifitas sastra di kampus lain. Apalagi hanya dengan melihat dari segi banyaknya karya sastra yang dimuat di media massa.
 
Apakah ada yang berani menjamin, karya sastra yang kemudian dimuat adalah murni karena karya sastranya layak muat? Atau hanya karena adanya kedekatan antara penulis dengan redakturnya? Mungkin hanya karena tidak ada lagi pilihan lain?
 
Sastra media massa, memang merupakan salah satu sarana untuk menumpahkan kreatifitas sastra, namun perlu diingat, itu bukan satu-satunya. Kreatifitas sastra terlalu kecil bila hanya disempitkan dengan tulisan-tulisan yang ada di kolom-kolom media massa, apalagi di media yang tidak dikhususkan untuk bidang sastra dengan standarisasi kesubyektifitasan redaktur.
 
Bahkan banyak tulisan-tulisan yang sejujurnya tidak terkategori ke dalam sastra. Ada seharusnya yang masuk ke dalam kolom tenlit/remaja, hiburan, atau picisan, atau entah ke mana lagi. Tulisan-tulisan tersebut yang sebetulnya tidak dapat dimasukkan ke dalam kolom sastra, yang karena keadaan-keadaan tertentu terpaksa dianggap masuk ke kolom sastra.
 
Media massa pun tidak bisa dilepaskan dari persoalan industri yang muaranya adalah pertimbangan ekonomi. Ada selera pasar di sana, bukan murni selera estetis.
 
Kreatifitas sastra yang dimuat di media massa, bukanlah tolak ukur dari sebuah karya sastra yang ‘baik’ secara mutlak atau pun ‘buruk’. Proses pencapaian nilai estetis dalam berkarya sastra bukan hanya didasarkan pada ada atau tidaknya tulisan di media massa. Kreatifitas sastra sebagai proses pencapaian nilai estetis pun tidak harus menghamba pada industri media. Kreatifitas sastra harus didasarkan pada ketulusan hati dan berpegang pada idealisme kesusastraannya.
 
Eka Kurniawan seorang kritikus sastra nasional dalam catatan kuratornya di buku Bunga Rampai Cerpen Panggung Sastra Komunitas terbitan Dewan Kesenian Jakarta mengatakan, “…Tentu saja media bukan satu-satunya faktor yang memberi bahan bakar untuk kesusasteraan. Media massa merupakan suatu wilayah yang terbatas, yang seringkali tak cukup untuk menampung ledakan kreativitas ini. Harus ada ruang-ruang lain yang sanggup mewadahi keberlimpahan kreativitas…”
 
Karenanya paradigma yang beranggapan, media massa merupakan representasi kualitas karya sastra dan tolak ukur satu-satunya pencapaian nilai estetis berkreatifitas sastra harus segera diluruskan.
 
_______11 Sep 2011

*) Mahasiswa Sastra Indonesia FIB USU & Mantan Ketua Umum T ‘O’ http://sastra-indonesia.com/2012/02/perihal-kreatifitas-sastra/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

A. Syauqi Sumbawi A.S. Dharta Abdul Hadi WM Abdul Wachid B.S. Abdullah Abubakar Batarfie Abdurrahman Wahid Achmad Faesol Achmad S Achmad Soeparno Yanto Adin Adrian Balu Afrizal Malna Aguk Irawan MN Agung Sasongko Agus B. Harianto Agus Buchori Agus Prasmono Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Ahmad Fanani Mosah Ahmad Fatoni Ahmad Mustofa Bisri Ahmad Tohari Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhmad Sekhu Akhudiat al-Kindi Alex R. Nainggolan Ali Ahsan Al Haris Ali Audah Ali Syariati Amien Kamil Amien Wangsitalaja Andhika Dinata Andi Neneng Nur Fauziah Andra Nur Oktaviani Andrenaline Katarsis Andy Riza Hidayat Anindita S. Thayf Anton Kurniawan Anton Sudibyo Aprinus Salam Arafat Nur Arif Hidayat Arman A.Z. Arthur Rimbaud Asap Studio Asarpin Asti Musman Atafras Awalludin GD Mualif Badaruddin Amir Bagja Hidayat Balada Bambang Riyanto Bandung Mawardi Beni Setia Benny Arnas Beno Siang Pamungkas Berita Berita Duka Bernadette Aderi Bernando J. Sujibto Binhad Nurrohmat Bonari Nabonenar Brunel University London Budi Darma Butet Kartaredjasa Cak Bono Catatan Cecil Mariani Cerbung Cerpen Chairil Anwar Charles Bukowski Christine Hakim Cinta Laura Kiehl D. Zawawi Imron Dahta Gautama Daisy Priyanti Damhuri Muhammad Danarto Dara Nuzzul Ramadhan Dareen Tatour Darju Prasetya Darojat Gustian Syafaat Dea Anugrah Dedy Tri Riyadi Deni Jazuli Denny JA Denny Mizhar Dewi Sartika Dharmadi Dhenok Kristianti Dian Wahyu Kusuma Dianing Widya Yudhistira Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Djoko Pitono Djoko Saryono Djoko Subinarto Doan Widhiandono Doddi Ahmad Fauji Dody Yan Masfa Donny Anggoro Dwi Cipta Dwi Klik Santosa Eka Budianta Eka Kurniawan Eko Darmoko Elokdyah Meswati Emha Ainun Nadjib Enda Menzies Erik Purnama Putra Erwin Dariyanto Erwin Setia Esai Esti Nuryani Kasam Evan Ys Evi Idawati F Aziz Manna F. Rahardi Fahrudin Nasrulloh Fairuzul Mumtaz Fajar Alayubi Farah Noersativa Faris Al Faisal Fatah Anshori Fatah Yasin Noor Fathurrozak Faza Bina Al-Alim Feby Indirani Felix K. Nesi Fian Firatmaja Firman Wally Fiyan Arjun Forum Penulis dan Pegiat Literasi Lamongan (FP2L) Franz Kafka Galih M. Rosyadi Galuh Tulus Utama Ganug Nugroho Adi Garna Raditya Gendut Riyanto Goenawan Mohamad Gola Gong Gombloh Grathia Pitaloka Gunawan Budi Susanto Gunoto Saparie Gurindam Gusti Eka H.B. Jassin Halim HD Hamdy Salad Hamka Hari Sulastri Hasan Aspahani Hasan Gauk Hasbi Zainuddin Hasif Amini Hasnan Bachtiar Helvy Tiana Rosa Hermawan Mappiwali Herry Lamongan Hikmat Gumelar HM. Nasruddin Anshoriy Ch Hudan Hidayat Humam S Chudori Ibnu Wahyudi Ida Fitri IDG Windhu Sancaya Idris Pasaribu Ignas Kleden Iksaka Banu Ilham Imam Muhayat Imam Muhtarom Imam Nawawi Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Arlado Imron Tohari Indra Tjahyadi Indrawati Jauharotun Nafisah Indrian Koto Inung As Isbedy Stiawan Z.S. Iskandar Noe Ismi Wahid Iva Titin Shovia Iwan Fals Iwan Kurniawan Jakob Oetama Janual Aidi JJ. Kusni Johan Fabricius John H. McGlynn Jordaidan Rizsyah Jual Buku Sastra K.H. A. Azis Masyhuri Kadjie Mudzakir Kahfie Nazaruddin Kahlil Gibran Kamajaya Al. Katuuk Kamran Dikarma Kedung Darma Romansha Kemah Budaya Panturan (KBP) Khansa Arifah Adila Khatijah Khoirul Inayah Ki Dhalang Sulang Ki Ompong Sudarsono Kikin Kuswandi Kodirun Koh Young Hun Komplek Gor Kamantren Paciran Lamongan Komunitas Sastra Mangkubumen (KSM) Komunitas Teater Se-Lamongan Korrie Layun Rampan Kritik Sastra Kucing Oren Kurniawan Junaedhie Kurniawan Muhammad Kuswaidi Syafi’ie Kuswinarto L.K. Ara Laksmi Shitaresmi Lan Fang Larung Sastra Latief S. Nugraha lensasastra.id Leo Tolstoy Leon Agusta Linda Christanty Lutfi Mardiansyah M. Aan Mansyur M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Harir Muzakki M. Lutfi M. Shoim Anwar M. Yoesoef M. Yunis M.D. Atmaja Mahamuda Mahdi Idris Mahendra Cipta Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Malkan Junaidi Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Mario F. Lawi Marniati Martin Aleida Mashuri Masuki M. Astro Matroni Muserang Mawar Kusuma Max Arifin Melani Budianta Mihar Harahap Mikael Johani Miziansyah J. Moch. Fathoni Arief Moh. Ghufron Cholid Mohammad Afifi Mohammad Rafi Azzamy Muhammad Hanif Muhammad Muhibbuddin Muhammad Subarkah Muhammad Yasir Muhammadun AS Muhidin M. Dahlan Mulyadi SA Munawir Aziz Murnierida Pram Myra Sidharta Nadia Cahyani Naim Naskah Teater Nasru Alam Aziz Nessa Kartika Ni Made Purnama Sari Nikita Mirzani Nirwan Ahmad Arsuka Nizar Qabbani Noor H. Dee Nurel Javissyarqi Nurul Fahmy Nurul Ilmi Elbana Nyoman Tusthi Eddy Ong Hok Ham Orasi Budaya Orasi Budaya Akhir Tahun 2018 Otto Sukatno CR Pablo Neruda Pay Jarot Sujarwo PDS H.B. Jassin Pendidikan Pipiet Senja Pramoedya Ananta Toer Pringgo HR Prosa Pudyo Saptono Puisi Pustaka Bergerak Pustaka Ilalang PUstaka puJAngga Putu Wijaya Qaris Tajudin Qismatun Nihayah R Sutandya Yudha Khaidar R Toto Sugiharto R. Timur Budi Raja Radhar Panca Dahana Ragdi F. Daye Rahmat Sutandya Yudhanto Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Rama Prambudhi Dikimara Rambuana Ramdhan Triyadi Bempah Ratnani Latifah Raudal Tanjung Banua Reiny Dwinanda Remy Sylado Resensi Ribut Wijoto Ricarda Huch Riezky Andhika Pradana Riki Dhamparan Putra Rizki Aprima Putra Rokhim Sarkadek Rony Agustinus Royyan Julian Rukardi Rumah Budaya Pantura Rumah Budaya Pantura (RBP) Ruth Indiah Rahayu S Yoga S. Arimba S. Jai Sabrank Suparno Safitri Ningrum Sahaya Santayana Sahli Hamid Saini KM Sajak Salvator Yen Joenaidy Samsul Anam Sapardi Djoko Damono Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Selendang Sulaiman Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Setyaningsih Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Soediro Satoto Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sosial Media Sastra Sosiawan Leak Sovian Lawendatu Sudarmoko Sudirman Sugeng Sulaksono Sugito Ha Es Sumani Sumargono SN Suminto A. Sayuti Sunaryata Soemarjo Sunaryono Basuki Ks Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suryanto Sastroatmodjo Susie Evidia Y Sutan Iwan Soekri Munaf Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Syaifuddin Gani Syaiful Irba Tanpaka T Agus Khaidir T.A. Sakti Tangguh Pitoyo Tatan Daniel Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teater Eska Teater Pendopo nDalem Mangkubumen (Dokumen) Teater Tawon Tedy Kartyadi Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Tiya Hapitiawati Tiyasa Jati Pramono Toeti Heraty TS Pinang Udo Z. Karzi Umbu Landu Paranggi Universitas Indonesia Usman Arrumy UU Hamidy Veronika Ninik Vika Wisnu W.S. Rendra Wahyu Triono Ks Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Wayan Jengki Sunarta Wayan Sunarta Welly Kuswanto Wilda Fizriyani Willy Ana Y Alpriyanti Y.B. Mangunwijaya Yanto le Honzo Yasin Susilo Yasir Amri Yohanes Sehandi Yona Primadesi Yonathan Rahardjo Yudha Kristiawan Yudhistira ANM Massardi Yulhasni Zehan Zareez Zuhdi Swt Zul Afrita